Entri Populer

Rabu, 27 Juni 2012

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Pengertian Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. B. Jenis-jenis Pengangguran Berdasarkan jam kerja: * Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. * Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. * Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaanwalaupun telah berusaha secara maksimal. Berdasarkan penyebab terjadinya: * Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. * Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. * Pengangguran struktural (structural unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. * Pengangguran musiman (seasonal Unemployment) adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. * Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. * Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin. * Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand). C. Penyebab Terjadinya Pengangguran 1. Penduduk yang relatif banyak 2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah 3. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja 4. Teknologi yang semakin modern 5. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan. 6. Penerapan rasionalisasi 7. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim 8. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara D. Inflasi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. E. Penyebab Inflasi 1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar), inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan. 2. Inflasi desakan biaya ( cost push inflation, terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. f. Hubungan antara pengangguran dan inflasi Berdasarkan Kurva Phillips, menggambarkan adanya hubungan negatif antara laju inflasi dengan pengangguran: Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah. Akan tetapi kebalikannya juga justru dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju inflasi akan menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan pengangguran. Hubungan inflasi, output dan pengangguran) sangat ditentukan oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Apabila aggregat permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga kerja akan meningkat (dengan sendirinya pengangguran berkurang). Akan tetapi, sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan hubungan negatif inflasi dan pengangguran. Penurunan penawaran dengan sendirinya berakibat pada “seolah” kenaikan dalam permintaan. Akibatnya harga-harga meningkat (inflasi meningkat). Akan tetapi karena penawaran menurun ini berarti permintaan terhadap tenaga kerja juga menurun yang dengan sendirinya menurunkan produksi nasional. Akhirnya yang terjadi adalah inflasi tinggi dan pengangguran tinggi. Sumber referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=52&uniq=761 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090330210058AA0T8aU

Perkembangan dan klasifikasi

Tujuan Belajar: • Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi. • Mengetahui pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar. • Mengidentifikasi negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi. • Memiliki pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya. • Menjelaskan perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum dan negara mana yang dominan penerapannya. • Mengetahui isu penting perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum. Pembuka Akuntansi selalu bereaksi terhadap perubahan lingkungannya. Klasifikasi diperlukan untuk memahami dan menganalisis mengapa/bagaimana sistem akuntansi nasional mengalami perbedaan/kesamaan. Perkembangan 1. Standar dan praktek akuntansi masing-masing negara merupakan hasil interaksi faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. 2. Faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan akuntansi antara lain: 1. Sumber Pendanaan 2. Sistem Hukum 3. Perpajakan 4. Ikatan Politik dan Ekonomi 5. Inflasi 6. Tingkat Perkembangan Ekonomi 7. Tingkat Pendidikan 8. Budaya Hubungan Budaya dan Akuntansi Dimensi Budaya meliputi: a). individualisme, b). jarak kekuasaan, c). penghindaran ketidakpastian, dan d). Maskulinitas (Hofstede, 1980). n Hubungan budaya dan akuntansi bisa dilihat dari 4 dimensi nilai akuntansi (Gray, 1988): 1. Profesionalisme >< kontrol wajib 2. Keseragaman >< fleksibilitas 3. Konservatisme >< optimisme 4. Kerahasiaan >< transparansi Klasifikasi Klasifikasi dapat dilakukan dengan cara: a. Dengan pertimbangan b. Secara empiris Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi. Pendekatan independen a. Pendekatan Makro-ekonomi Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi. a. Pendekatan Makro-ekonomi b. Pendekatan Mikro-ekonomi Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dan Hukum Kode. Klasifikasi menurut sistem hukum: 1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi pada “penyajian wajar”, transparan, full disclousure, dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. 2. Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi pada legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Sistem Praktek: Akuntansi Penyajian Wajar vs Kepatuhan Hukum. Alasan hilangnya perbedaan tingkat nasional: 1. Banyak perusahaan telah listing di bursa saham di luar negera asal. 2. Tanggung jawab pembentukan standar akuntansi beralih dari pemerintah ke sektor swasta yang profesional dan independen, seperti di Jerman dan Jepang. 3. Pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia. sumber : SIGIT SUKMONO

Bab 6 PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Sumber : SIGIT SUKMONO Tujuan Belajar 1. Mendefinisikan konsep dasar perpajakan internasional. 2. Memahami konsep keterkaitan pajak dengan laba dari luar negeri. 3. Memahami alasan terhadap kredit pajak luar negeri. 4. Menjadi peka terhadap perencanaan pajak internasional dalam perusahaan multinasionl. 5. Mengetahui variabel-variabel dalam penentuan harga transfer internasional. 6. Memahami masalah mendasar dalam metode pengalihan harga. Faktor pajak dan mata uang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan investasi, bentuk organisasi, sumber pendanaan, kapan/dimana pengakuan pendapatan/beban, dan harga transfer. Kebanyakan perusahaan terbebani dengan masalah aturan perpajakan (disamping COGS, Labour, dan Raw Material). Karena aturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda, perusahaan perlu memiliki sistem perencanaan pajak multinasional dan sistem simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu yang esensial bagi manajemen. Perusahan harus memahami perbedaan utama sistem perpajakan nasional, upaya nasional membahas masalah pajak berganda, dan peluang arbitrase antara wilayah yurisdiksi nasional bagi perusahaan multinasional. Penetapan harga transfer berperan untuk meminimalkan pajak perusahaan nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan konteks perencanaan dan kontrol strategis. Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional Macam-macam pajak · Pajak Langsung , Pajak Tidak Langsung ,PPh Badan, Pjk Pungutan, PPN, Pjk Perbatasan , Pajak transfer · Beban Pajak · Sistem Administrasi Pajak : Sistem Klasik , Sistem Terintegrasi · Insentif Pajak LN : Tax holiday , Tax havens Kompetisi Pajak yang Membahayakan Harmonisasi Internasional Pamajakan Terhadap Sumber Laba dari LN dan Pajak Berganda Kredit Pajak LN Pembatasan Kredit Pajak Perjanjian Pajak Pertimbang Mata Uang Asing Definisi Perencanaan Pajak Pertimbangan Organisasi Perusahaan LN yang dikendalikan dan Laba Subbagian F Induk Perusahaan di LN Perusahaan Penjualan LN Keputusan Pendanaan Penggabungan Kredit Pajak Alokasi Akuntansi Biaya Lokasi dan Penentuan Harga Transfer Penentuan Harga Transfer Internasional Variabel yang Rumit Faktor Pajak Faktor Tarif Faktor Daya Saings Resiko Lingkungan Faktor Evaluasi Kinerja Kontribusi Akuntansi Metodologi Penentuan Harga Transfer Harga vs Biaya vs…..? Prinsip Harga Wajar Metode Harga Tidak Terkontrol yang Setara Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara Metode Harga Jual Kembali Metode Penentuan Biaya Plus Metode Laba Sebanding Metode Pemisahan Laba Metode Penentuan Harga Lainnya Perjanjian Penentuan Harga Lajutan Praktek Harga Transfer Setiap perusahaan memang berbeda dari berbagai dimensi. Biasanya setiap perusahaan menjalankan praktek harga transfer sebagai suatu kewajiban. Banyak faktor yang mempengaruhi harga transfer. Tetapi harga transfer memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu: 1. Mengelola beban pajak (dominan) 2. Penggunaan operasional transfer pricing (mempertahankan posisi daya saing perusahaan, mempromosikan evaluasi kinerja, memberi motivasi kepada karyawan, mengelola inflasi) 3. Mengelola resiko nilai tukar asing dan menghilangkan pembatasan atas transfer kas relatif.